MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah
nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended)
untuk diselesaikan oleh peserta didik dengan tujuan mengembangkan keterampilan
berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan
untuk belajar mandiri, dan membangun serta memperoleh pengetahuan yang baru.
Berdasarkan definisi di atas dapat kita lihat
perbedaan PBL dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah
nyata atau menggunakan masalah nyata hanya ditahap akhir pembelajaran sebagai
penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari.
Langkah-langkah
Problem
Based Learning:
1. Klarifikasi
Permasalahan
Pada langkah yang pertama ini, guru menyajikan
fenomena yang mengandung masalah yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indicator.
Bentuknya bisa berupa gambar, teks, video, vignettles, fenomena riil, dan
sebagainya.
Kemudian peserta didik melakukan identifikasi terhadap
fenomena yang ditampilkan guru untuk menemukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan. Selanjutnya peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah
yang ditemukan.
2. Brainstorming
Pada tahap ini, peserta didik mengidentifikasi masalah
dan melakukan brainstorming. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk mengklarifikasi fakta, konsep, prosedur dari masalah yang
ditemukan. Peserta didik melakukan brainstorming
dengan cara sharing information,
mengklarifikasi informasi dan data tentang masalah yang ada, melakukan peer learninig dan bekerjasama (working together). Peserta didik memperoleh
deskripsi dari masalah tentang apa saja yang perlu dipelajari untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
3. Pengumpulan
Informasi dan Data
Pada langkah ketiga ini, peserta didik melakukan
kegiatan pengumpulan data dan informasi terkait dengan penyelesaian masalah. Data
dan informasi tersebut dapat diperoleh dari perpustakaan, website, melakukan
observasi, dan berbagai sumber data atau informasi yang lain.
Peserta didik secara mandiri mengolah hasil data atau
informasi yang telah dikumpulkan untuk digunakan sebagai solusi dalam
memecahkan masalah. Dalam hal ini peserta didik harus kerja keras dan kreatif.
4. Berbagi informasi
dan berdiskusi untuk menemukan solusi penyelesaian masalah.
Pada tahap ini, peserta didik kembali melakukan brainstorming, mengklarifikasi
informasi, konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan menemukan
solusinya, melakukan peer learning,
dan bekerjasama (working together). Kemudian
peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan masalah). Peserta didik
menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah. Peserta didik dituntut
untuk bekerja sama dan kreatif.
5. Presentasi
hasil penyelesaian masalah
Pada tahap ini, peserta didik mempresentasikan hasil brainstorming di depan kelas mengenai
solusi yang diperoleh. Kemudian peserta didik me-review, menganalisis, dan mengevaluasi solusi yang ditawarkan serta
alasan-alasannya. Semua kegiatan ini dilakukan dalam diskusi kelas. Dalam tahap
ini, peserta didik melakukan perbaikan berdasarkan hasil diskusi.
6. Refleksi
Dalam tahap ini, peserta didik mengemukakan ulasan
terhadap pembelajaran yang dilakukan. Guru dan peserta didik memberikan
apresiasi atas partisipasi semua pihak, kemudian melakukan refleksi atas
kontribusi setiap orang dalam proses pembelajaran. Guru dan peserta didik
merayakan dan menghargai usaha-usaha yang sudah diberikan.
Contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam Problem Based Learning:
Bencana
banjir melanda wilayah Medan setiap kali musim penghujan. Selain karena saluran
air yang kurang memadai, juga karena kesadaran masyarakat yang suka membuang
sampah sembarangan. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah banjir tersebut?
----------------------------------- SELAMAT MEMBACA ------------------------------------
Comments
Post a Comment