ANALISIS KOVARIAN (ANAKOVA)
ANALISIS KOVARIAN (ANAKOVA)
(Irfan Roy T. Sarumpaet, S.S., M.A)
Anakova
adalah teknik statistik untuk menguji perbedaan rata-rata skor variabel
dependen antara dua kelompok atau lebih dengan mengontrol satu atau lebih
variabel lain yang datanya berwujud skor.
Anakova
juga dimengerti sebagai teknik statistik yg digunakan untuk menguji perbedaan
dan merupakan gabungan dari analisis
varian dan analisis regresi. Anakova membandingkan varian residu dalam dan
antar kelompok. Oleh sebab itu, Anakova banyak digunakan pada penelitian-penelitian
eksperimental.
Tujuan Anakova:
1.
Mendapatkan kemurnian pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
2.
Mengontrol kondisi awal sebelum
penelitian dengan cara pre dan post-test.
3.
Mengontrol variabel luar yang
secara teoritis akan mempengaruhi hasil penelitian.
Keunggulan-keunggulan
Anakova dalam analisis data penelitian antara lain:
- Dapat meningkatkan presisi
rancangan penelitian terutama apabila peneliti masih ragu pada
pengelompokan-pengelompokan subjek, perlakuan yang diterapkan dalam
penelitian, yaitu apakah sudah benar-benar dapat mengendalikan pengaruh
variabel luar ataukah belum.
- Dapat digunakan untuk
mengendalikan kondisi-kondisi awal dari variabel terikat.
- Dapat digunakan untuk mereduksi variable-variabel
luar yg tidak diinginkan dalam penelitian.
Istilah yang digunakan:
Ø Kriterium
(Y) >>> Variabel dependen
Ø Kovariabel
(X) >>> Variabel Kontrol
Ø Faktor
>>> Variabel
Independen.
- Kriterium adalah variabel
terikat (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi dimana datanya harus berbentuk
interval atau rasio.
- Kovariabel disebut juga
variabel kendali, yaitu variabel kontrol, variabel konkomitan yang diberi
lambang X, dan data harus berbentuk interval atau rasio.
- Faktor yaitu sebutan untuk
variabel bebas atau variabel eksperimental yang ingin diketahui
pengaruhnya dan data harus berbentuk nominal atau ordinal.
Singkatnya,
asumsi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1.
Kovariabel berskala
interval/rasio
2.
Kriterium berskala interval/rasio
3.
Faktor berskala nominal/ordinal
4.
Secara teoritis, kovariabel dan
kriterium harus ada hubungan
5.
Faktor harus tidak memiliki
hubungan dengan kovariabel.
Notes:
Variabel luar yang dikendalikan harus berskala interval atau rasio. Harus ada
dugaan yang kuat bahwa ada hubungan antara variabel kendali dengan variabel
terikat. Harus ada dugaan bahwa variabel kendali tidak dipengaruhi oleh
variabel bebas atau variabel eksperimen.
Prosedur
yang ditempuh untuk menghitung Anakova adalah sebagai berikut:
- Menghitung jumlah kuadrat
total (Jkt) pada kriterium, kovariabel, dan product XY.
- Menghitung jumlah kuadrat dalam
kelompok (Jkd) kriterium, kovariabel, dan product XY.
- Menghitung jumlah kuadrat
residu (Jkres) total, dalam dan antar kelompok.
- Menghitung derajat kebebasan
(db) total, dalam dan antar kelompok.
- Menemukan varian residu
dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok dan dalam
kelompok.
- Menghitung rasio F residu
- Melakukan uji signifikansi dengan jalam
membandingkan antara F empirik dengan teoritik.
Contoh
Seorang
dosen melakukan penelitian terhadap mahasiswanya mengenai perbedaan nilai
statistik berdasarkan metode belajar dengan mengontrol intelegensi. Datanya
adalah sebagai berikut.
METODE
|
y
|
x
|
Tradisional
|
5
|
7
|
Tradisional
|
3
|
5
|
Tradisional
|
4
|
6
|
Tradisional
|
4
|
6
|
Tradisional
|
2
|
4
|
Tradisional
|
2
|
4
|
Tradisional
|
5
|
7
|
Tradisional
|
3
|
5
|
Tradisional
|
4
|
5
|
Tradisional
|
3
|
3
|
TAI
|
4
|
3
|
TAI
|
4
|
3
|
TAI
|
3
|
2
|
TAI
|
5
|
3
|
TAI
|
2
|
2
|
TAI
|
2
|
3
|
TAI
|
4
|
3
|
TAI
|
3
|
1
|
TAI
|
5
|
4
|
TAI
|
4
|
3
|
Ket.
Metode:
A1 = Metode Tradisional
A2 = Metode TAI
Y = Nilai statistik
X = Intelegensi
Pembahasan
Data entry ke aplikasi SPSS > Input data seperti biasa
Analyze > GLM > Univariat >
dependent (statistik) > Fix factor (Metode) > covariat (intelegensi) >
Option > display means (metode) > compare means > descriptive >
homogeneity > estimate > continue > plot > horizontal axis (Metode)
> add > continue > OK.
Output:
Anakova satu
jalur satu kovariabel: perbedaan nilai statistika berdasarkan metode
belajar dengan mengontrol intelegensi.
Keteranga: Tabel di atas belum dikontrol dari kovariabel
(intelegensi). Untuk melihat varian skor nilai statistik (Y) berdasarkan
metode.
Variance
= SD kuadrat
Keterangan: tabel di atas digunakan untuk melihat homogenitas.
P > 0,05 –>>>> tidak
signifikan (homogen).
Bila p < 0,05 –>>>> signifikan (heterogen).
Redaksinya: tidak ada
perbedaan skor nilai statistika pada mahasiswa yang menggunakan metode belajar
tradisional dan TAI, dengan kata lain skornya homogen dimana nilai F = 0,687
dan p = 0,418 (p>0,05).
Keterangan: Membuat kesimpulan: “ada perbedaan nilai statistika yang sangat
signifikan pada siswa yang menggunakan metode tradisional dan TAI dengan
mengontrol intelegensi dimana nilai F = 13,671 dan p = 0,002
(p<0,01)”.
Ø Pengaruh
metode = 0,446 atau 44,6%.
Ø Korelasi
antara Intelegensi dengan Nilai Statistika (lihat tabel Partial Eta S. > Skor Intelegensi) = √0,550 = 0,472
Ø Kontribusi
atau pengaruh Intelegensi sebesar 55% > 0,550
(tabel Partial Eta S.)
Ø Korelasi Metode, Nilai Statistika dan Intelegensi
(Lihat Tabel Partial Eta S. > Corrected Model) sebesar √0,552 = 0,743
>>>> artinya bahwa bila tidak
ada intelegensi, metode tidak berpengaruh pada nilai statistika.
Keterangan: Tabel di atas sudah dikontrol dari intelegensi. Untuk melihat
metode yang lebih tinggi pengaruhnya. Dalam tabel kolom
Mean menunjukkan bahwa metode TAI lebih
tinggi pengaruhnya (Mean = 4,510).
Contoh redaksi kesimpulan umum:
“ada perbedaan
prestasi belajar siswa yang sangat signifikan antara kelompok mahasiswa yang
diajar dengan metode konvensional dan metode TAI dengan mengontrol intelegensi
dimana nilai F = … dan P = … (P<0,01)”.
Notes:
Ø Tabel Levene’s test of equality:
digunakan untuk melihat homogenitas varian kedua kelompok berdasarkan nilai F
& P (signifikansi). Redaksi: tidak
ada atau ada perbedaan antara kelompok subjek, dengan kata lain bahwa kedua
kelompok subjek adalah heterogen atau homogen.
Ø Tabel Test of between-subject
effects: digunakan untuk melihat perbedaan nilai statistik
(Y) berdasarkan metode (X) > lihat nilai F & p (sig.)
Ø Kolom partial eta squared:
digunakan (1) untuk melihat besar pengaruh metode (X) terhadap nilai statistik
(Y) > ubah ke %. (2) Untuk mengetahui korelasi antara variabel covariate (X)
dengan statistik (Y) > caranya: lihat skor X pada kolom Partial Eta Squared, lalu diakarkan.
Bila sudah ditemukan, buat kesimpulan: Contoh. Ada korelasi positif yang signifikan
atau sangat signifikan antara X dengan Y dimana nilai F = …. & P = … (3) untuk
melihat korelasi metode, nilai statistika (Y) dan intelegensi (X). Caranya:
lihat skor corrected model pada
kolom partial eta squared, lalu diakarkan. Dari hasilnya dapat dibuat
kesimpulan: Contoh. Bila tidak ada intelegensi (X), metode tidak berpengaruh pada
nilai statistika (Y) > (perhatikan jumlah pengakaran tsbt).
SEMOGA BERMANFAAT
-----------SELAMAT BERLATIH------------
Comments
Post a Comment