Mnemonic dan Retensi
Irfan Roy T. Sarumpaet, M.A
Mnemonic adalah teknik atau metode yang biasanya
digunakan untuk mengingat atau menghafalkan informasi, pola atau
peraturan-peraturan yang tidak berkaitan. Kata mnemonic ini berasal dari bahasa
Yunani yang berarti mengingat. Pada zaman Yunani kuno, motode ini sudah
dikembangkan dengan tujuan untuk membantu seseorang menghafalkan dialog dalam
drama, menyampaikan informasi-informasi yang tidak memungkinkan ditulis.
Terdapat tipe mnemonic yang dalam strategi dan praktik penggunaannya secara
tepat dapat meningkatkan retensi, yaitu:
1.
Mnemonic bersajak/berirama (rhyming)
Cara ini sederhana dan efektif digunakan untuk
mengingat dan menghafalkan peraturan dan pola. Pada tipe ini, seseorang bisa
saja lupa dan salah yang mengakibatkan irama dan ritme akan hilang. Oleh sebab
itu, pengulangan perlu dilakukan dari awal dan hal ini membantu untuk
mempelajari kembali informasi yang dihafalkan. Berikut ini contoh dari mnemonic
bersajak/berirama.
Candi
Buddha terbesar di Indonesia
Dibangun
oleh wangsa Syailendra
Termasuk
tujuh keajaiban dunia
Borobudur nama candinya
Tanaman
berakar serabut
Cirinya
mudah dicabut
Contohnya
adalah rumput
Tanaman
berakar tunggang
Akarnya
besar dan panjang
Bijinya
seperti kacang
2.
Mnemonic reduksi (reduction mnemonic – jembatan
keledai)
Pada tipe ini, sebagian besar kata-kata penyusun
informasi dipotong dan setiap potongan kata diucapkan dengan menggunakan satu
huruf atau satu suku kata. Huruf atau suku kata tersebut dikombinasikan
membentuk satu kalimat sederhana yang baru dan mudah untuk diingat. Berikut ini
beberapa contoh.
Beli Mangga Campur Sirup Banyak Rasa
(Unsur
golongan IIA/alkali tanah, yaitu Berilium, Magnesium, Calsium, Stronsium,
Barium, Radium).
Pramuka
Singkatan
dari Praja Muda Karana
Me ji ku hi bi ni u
Urutan
warna spectrum cahaya atau pelangi, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, ungu.
Source: David A. Sousa, How the brain learns, 4th edition
Comments
Post a Comment